tag:blogger.com,1999:blog-24279521306830919252024-03-08T14:29:20.443-08:00BATU ALAMWarna Alam Natural stonehttp://www.blogger.com/profile/02167489941790936097noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-2427952130683091925.post-41730524326901971492012-01-07T10:41:00.000-08:002012-01-07T10:43:48.891-08:00MACAM MACAM BATU ALAM DAN PEMBENTUKANNYA<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0 0 10pt;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="color: #ff9900; font-family: Calibri;">PEMBENTUKAN BATUAN</span></span></b></div><div style="color: blue; text-align: justify;"><span style="font-size: small; line-height: 150%;"><span style="font-family: Calibri;">Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi dan organis serta proses penguapan/ evaporasi. Letusan gunung api sendiri dapat menghasilkan batuan piroklastik. Batuan metamorf terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami peningkatan temperature atau tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan temperature itu sendiri <b>maksimal</b> di bawah temperature magma.</span></span></div><div style="color: blue; text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: center;"><span style="font-size: small; line-height: 150%;">BATUAN BEKU</span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i><span style="font-family: Calibri;">BATUAN BEKU DALAM</span></i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Bentuk-bentuk batuan beku yang memotong struktur batuan di sekitarnya disebut diskordan, termasuk di dalamnya adalah batholit, stok, dyke, dan jenjang volkanik.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span><span style="color: #351c75;"> </span></span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;"><span style="color: #351c75;">Batholit,</span> <span style="color: blue;">merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma terlarut dan mengendap di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang berada dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="color: blue; font-family: Calibri; font-size: small;">Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudaia setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;"><span style="color: purple;">Sill,</span> <span style="color: blue;"> adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;"><span style="color: purple;">Lakolit</span>, <span style="color: blue;"> sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;"><span style="color: magenta;">Lopolit</span>,<span style="color: blue;"> bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i><span style="font-family: Calibri;">BATUAN BEKU LUAR</span></i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis yang viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melaui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik. Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung apda komposisi magmanya dan tempat terbentuknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Apabila magma membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena pembentukannya di bawah tekanan air.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i><span style="font-family: Calibri;">KLASIFIKASI BATUAN BEKU</span></i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Pengelompokan atau klasifikasi batuan beku secara sederhana didasarkan atas tekstur dan komposisi mineralnya. Keragaman tekstur batuan beku diakibatkan oleh sejarah pendinginan magma, sedangkan komposisi mineral bergantung pada kandungan unsure kimia magma induk dan lingkungan krsitalisasinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span style="text-decoration: underline;"><span style="font-family: Calibri;">Tekstur Batuan Beku</span></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">1.</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Gelas (Glassy), tidak berbutir atau tidak memiliki Kristal (amorf)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">2.</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;">Afanitik (fine grained texture), bebrutir sangat halus </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> hanya dapat dilihat dengan mikroskop</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">3.</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Fanerik (coarse grained texture), berbutir cukup besar sehingga komponen mineral pembentuknya dapat dibedakan secara megaskopis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: blue; font-family: Calibri; font-size: small;">4.</span><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;"><span style="color: blue;">Porfiritik, merupakan tekstur yang khusus di mana terdapat campuran antara butiran-butian kasar di dalam massa dengan butiran-butiran yang lebih halus. Butiran besar yang bentuknya relative sempurna disebut Fenokrist sedangkan butiran halus di sekitar fenokrist disebut massa dasar.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: red; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: center;"><span style="font-size: small; line-height: 115%;">BATUAN METAMORF</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Batuan metamorf adalah jenis batuan yang secara genetis terebntuk oleh perubahan secara fisik dari komposisi mineralnya serta perubahan tekstru dan strukturnya akibat pengaruh tekanan (P) dan temperature (T) yang cukup tinggi. Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi dalam pembentukan batuan metamorf adalah:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">T<span style="color: blue;">erjadi dalam suasana padat</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Bersifat isokimia</span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Terbentuknya mineral baru yang merupakan mineral khas metamorfosa</span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Terbentuknya tekstur dan struktur baru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><span style="color: blue;">Proses metamorfosa diakibatkan oleh dua factor utama yaitu Tekanan dan Temperatur (P dan T). Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan metamorfosa. Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure) atau tekanan diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (</span><i style="color: blue;">differential stress</i><span style="color: blue;">). Fluida yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima yang berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan mineral baru. Metamorfosis dapat terjadi di setiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum dijumpai pada daerah </span><b style="color: blue;">kovergensi lempeng.</b> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Jenis-jenis metamorfosa adalah:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="color: blue; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Metamorfosa kontak</b> </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> dominan pengaruh suhu</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Metamorfosa dinamik</b> </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> dominan pengaruh tekanan</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><img alt="*" height="12" src="http://kuningtelorasin.wordpress.com/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span> </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Metamorfosa Regional</b> </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> kedua-duanya (P dan T) berpengaruh</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Fasies metamorfosis dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang mencirikan sebaran T dan P tertentu. Mineral-mineral itu disebut sebagai <b>mineral index</b>. Beberapa contoh mineral index antara lain:</span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Staurolite</b>: intermediate </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> high-grade metamorphism</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Actinolite</b>: low </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> intermediate metamorphism</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Kyanite</b>: intermediate </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> high-grade</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Silimanite</b>: high grade metamorphism</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Zeolite</b>: low grade metamorphism</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Epidote</b>: contact metamorphism</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: blue; margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;"> </span><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan struktur. Struktur <i>foliasi</i> terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan <i>non-foliasi</i> yang tidak memperlihatkan orientasi mineral. Foliasi merujuk kepada kesejajaran dan segregasi mineral-mineral pada batuan metamorf yang inequigranular.</span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Batuan metamorf befoliasi membentuk urutan berdasarkan besar butir dan atau berdasarkan perkembangan foliasi. Urut-urutannya adalah: <b>slate </b></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> phyllite </span></b><b><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> schist </span></b><b><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> gneiss</span></b><span style="font-family: Calibri;">. Selain menunjukkan besar butir dan derajat foliasi urut-urutan ini juga menunjukkan kandungan mika yang semakin banyak dari kiri ke kanan. Salah satu ciri khas batuan metamorf yang dapat teridentifikasi adalah kenampakkan kilap mika.</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Sedangkan, untuk batuan metamorf non-foliasi contohnya adalah marmer, kuarsit dan hornfels.</span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Sementara itu, untuk tekstur mineral pada batuan metamorfosa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:</span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Lepidoblastik</b> : terdiri dari mineral-mineral tabular/pipih, misalnya mineral mika (muskovit, biotit)</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Nematoblastik</b> : terdiri dari mineral-mineral prismatik, misalnya mineral plagioklas, k-felspar, piroksen</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Granoblastik</b> : terdiri dari mineral-mineral granular (equidimensional), dengan batas-batas sutura (tidak teratur), dengan bentuk mineral anhedral, misalnya kuarsa.</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Tekstur Homeoblastik</b> : bila terdiri dari satu tekstur saja, misalnya lepidoblastik saja.</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">· </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;"><b>Tekstur Hetereoblastik</b> : bila terdiri lebih dari satu tekstur, misalnya lepidoblastik dan granoblastik </span></span></div><br />
<div class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><span style="line-height: 150%;">BATUAN SEDIMEN</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pecahan atau hasil abrasi dari sedimen, batuan beku, metamorf yang tertransport dan terendapkan kemudian terlithifikasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;">Ada dua tipe sedimen yaitu: <b>detritus</b> dan <b>kimiawi</b>. Detritus terdiri dari partikel-2 padat hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil kristalisasi larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme. Partikel sedimen diklasifikasikan menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder, cobble dan pebble), pasir, lanau, dan lempung. Transportasi dari sedimen menyebabkan pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak transportasi dan proses pengendapan. Proses litifikasi dari sedimen menjadi batuan sedimen terjadi melalui kompaksi dan sementasi. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;">Batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 golongan:</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">1.</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;">Batuan sedimen klastik </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> terbentuk dari fragmen batuan lain ataupun mineral</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">2.</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;">Batuan sedimen kimiawi </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> terbentuk karena penguapan, evaporasi</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: blue; line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Calibri; font-size: small;">3.</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;">Batuan sedimen organic </span><span style="font-family: Wingdings;">à</span><span style="font-family: Calibri;"> terbentuk dari sisa-sisa kehidupan hewan/ tumbuhan</span></span></div><span style="color: blue; font-size: small;"> </span><span style="color: blue; font-size: small;"><span style="font-family: Calibri;">Klasifikasi batuan sedimen klastik adalah berdasarkan besar butirnya, oleh karenanya digunakan <b>skala Wentworth. </b>Sedangkan untuk klasifikasi batuan sedimen kimiawi dilakukan berdasarkan matriks maupun fragmennya dengan klasifikasi dari Dunham, </span></span></div><div style="text-align: justify;"></div>Warna Alam Natural stonehttp://www.blogger.com/profile/02167489941790936097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2427952130683091925.post-77826918318502079132011-12-31T07:40:00.000-08:002011-12-31T07:40:24.577-08:00BACK TO NATURE<div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b>Batu alam, adalah salah satu elemen untuk memperkuat konsep alam, baik untuk interior rumah maupun eksterior rumah. Tekstur, warna dan ragam pilihan yang mendatangkan keindahan tersendiri, menjadikan batu alam dipilih sebagai penghias rumah tinggal. Sekarang, konsep rumah kebanyakan back to nature. Jadi salah satu pilihan yang pas adalah dengan menggunakan batu alam. Karena dengan penggunaan batu alam, rumah bukan hanya terlihat indah, namun benar-benar bisa menampilkan nuansa alam hingga membuat kita nyaman dan damai</b><b> , </b></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b>Beberapa jenis batu alam yang bisa dijadikan pilihan untuk mempercantik rumah tinggal, antara lain batu candi, marmer, granit atau batu alam dengan nama daerah asal seperti batu palimanan dan batu sukabumi. </b><b> </b></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-hXIvZH7OFSA/Tv8qjBmfbeI/AAAAAAAAABU/Y6WIjfV4dHc/s1600/sukabumi.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="http://2.bp.blogspot.com/-hXIvZH7OFSA/Tv8qjBmfbeI/AAAAAAAAABU/Y6WIjfV4dHc/s200/sukabumi.jpeg" width="200" /></a></div><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-mb2jEIadF7I/Tv8qj01N71I/AAAAAAAAABc/7AikVgbWa6w/s1600/96432_bb.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-mb2jEIadF7I/Tv8qj01N71I/AAAAAAAAABc/7AikVgbWa6w/s200/96432_bb.jpeg" width="199" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td></tr>
</tbody></table><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-fRywaxYna-4/Tv8qkrnUQ_I/AAAAAAAAABg/6T1_f_-aIqw/s1600/candi.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="149" src="http://4.bp.blogspot.com/-fRywaxYna-4/Tv8qkrnUQ_I/AAAAAAAAABg/6T1_f_-aIqw/s200/candi.jpeg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td></tr>
</tbody></table><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b>Dalam memilih batu alam, diperlukan kecermatan dan menyesuaikan dengan tema maupun konsep rumah tinggal. "Karena batu alam bukan barang yang tergolong murah. Jadi selain cermat memilih, juga harus cermat dalam pemasangan. Mengingat batu alam memiliki pori-pori sehingga debu mudah menempel di musim kemarau serta mudah ditumbuhi jamur dan lumut di musim hujan, </b><b> </b></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b>Selain itu, batu alam yang relatif berat memerlukan adukan semen khusus perekat batu serta perlu ada pemberian pelapis khusus coating agar debu, jamur, dan lumut tidak mudah untuk menempel. Batu alam yang sifatnya untuk diekspos, bisa digantikan dengan alternatif pilihan lain misalnya bata ekspos. "Pemasangan dan perawatannya terbilang sulit. Selain itu, warnanya cukup beragam, namun harganya relatif murah," </b></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b> </b><b> </b></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b> Saat ini, harga batu alam cukup beragam. "Harganya mulai puluhan hingga jutaan rupiah. Namun, permintaannya cenderung tinggi. Apalagi saat ini, banyak orang yang membangun atau merehab rumahnya," Soal omset, berfluktuatif. Namun semakin tingginya animo masyarakat terhadap batu alam, bisa jadi pelaku bisnis ini akan semakin banyak apalagi disokong tingginya bisnis properti di Jawa Timur khususnya Surabaya.</b></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b> Membangun rumah dengan konsep batu alam semakin digemari. "Karena ini berkaitan dengan seni. Apalagi, tekstur batu alam membawa keindahan tersendiri. Tidak heran, peminatnya semakin banyak. Ini juga menjadikan bisnis ini makin menjanjikan," , dengan harga batu alam yang cukup mahal, memang cukup mengherankan karena permintaannya terus meningkat. "Namun karena batu alam mengusung nilai seni yang tinggi, keheranan itu menjadi lumrah. </b></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b> Di dalam perombakan pembangunan kota Surabaya sekarang sudah mulai mengarah ke seni batu untuk penghias taman dan pejalan kaki ( Trotoar ) sepanjang wilayah hampir keseluruhan jantung kota Surabaya. Ini menjadi laju pasar yang potensial untuk meningkatkan penjualan,"</b></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-KFxX2aAJf2Y/Tv8pWUhxDYI/AAAAAAAAABI/VtpxGSeYqCs/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-KFxX2aAJf2Y/Tv8pWUhxDYI/AAAAAAAAABI/VtpxGSeYqCs/s1600/images.jpeg" /></a></div><div style="color: #38761d; text-align: justify;"><b> </b></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 553px;"><tbody>
<tr align="justify"><td style="padding-top: 14px;"><b><br style="color: #38761d;" /></b><br />
<br />
<br />
</td></tr>
<tr><td class="newsrelated" height="36" width="100%"></td></tr>
<tr><td class="newsrelatedcontent" valign="top" width="100%"></td></tr>
<tr><td class="spaceline"></td></tr>
<tr><td class="commentform" width="100%"><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="2"><tbody>
<tr><td class="commenttitle" colspan="2" height="36"></td></tr>
<tr><td align="right" style="padding-top: 8px;" width="26%"></td><td style="padding-top: 8px;" width="*%"><br />
</td></tr>
<tr><td align="right"><br />
</td><td><br />
</td></tr>
<tr><td align="right" valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td align="right" style="padding-bottom: 6px;" valign="bottom"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td align="right"><br />
</td><td><br />
</td></tr>
</tbody></table></td></tr>
</tbody></table>Warna Alam Natural stonehttp://www.blogger.com/profile/02167489941790936097noreply@blogger.com0